KEDELAI UTUH DAN KEDELAI OLAHAN
Kedelai yang masih utuh memiliki kandungan nutrisi yang relatif utuh, sayang banyak mengandung zat antigizi yang mengganggu penyerapan zat gizi lainnya. Zat antigizi tersebut berupa asam fitat. Keberadaannya dapat menghambat penyerapan kalsium dan zat besi yang merupakan mineral makro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, jika tujuan Anda ingin memperoleh kedua mineral tersebut, maka sangat dianjurkan agar Anda tidak mengonsumsi kedelai utuh. Sebagai penggantinya Anda harus mengonsumsi olahan kedelai hasil fermentasi, seperti tempe, miso, kecap, tauco, dan sebagainya.
Meskipun
merupakan zat antigizi, sesungguhnya asam fitat memiliki peran penting
bagi tubuh kita. Asam fitat adalah antioksidan. Keberadaannya dapat
melindungi biji kedelai dari kerusakan. Selain itu, asam fitat juga
merupakan antioksidan bagi yang mengonsumsi biji tersebut. Asam fitat
merupakan chelator yang mengikat molekul radikal bebas karsinogenik yang
merangsang pertumbuhan tumor. Di satu sisi asam fitat menghambat
serapan zat lain yang berguna, namun di lain pihak berguna.
Untuk
mendapatkan manfaat yang lebih optimum dari seluruh zat yang terdapat
pada kedelai, kita harus menghilangkan zat antigizi yang dikandungnya.
Beberapa teknik yang bermanfaat untuk menghilangkan zat antigizi pada
kedelai, yakni dengan merendam hingga tumbuh menjadi kecambah atau
setidaknya telah merekah (berimbibisi), merebus dan membuang kulitnya,
serta melakukan fermentasi. Meskipun sebagian isoflavonnya telah hilang
saat diolah, namun tahu dan tempe memiliki biovialitas isoflavon yang
lebih tinggi dibanding kedelai yang masih utuh.
Karena itu, tempe dan tahu dapat kita jadikan sebagai makanan unggulan untuk menambah pasokan antioksidan bagi tubuh.
Karena itu, tempe dan tahu dapat kita jadikan sebagai makanan unggulan untuk menambah pasokan antioksidan bagi tubuh.
Posting Komentar